Sabtu, 09 Juni 2012

Metode penenlitian

METODE PENELITIAN
A.    Waktu  dan Tempat  Penelitian
Penelitian akan di laksanakan mulai bulan April sampai  bulan Mei tahun 2012 bertempat di Kecamatan  Kabawo Kabupaten Muna.
B.    Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah sebagaimana yang dikemukakan oleh Helius Syamsudin (1996: 67-187).
Penelitian sejarah mempunyai empat tahap, yaitu: (1) heuristik (pengumpulan data), (2) kritik sumber (analisa data), (3) interpretasi data (penafsiran data), (4) historiografi (penyusunan data).
Mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Helius Syamsudin tersebut, maka dalam penelitian ini telah melalui prosedur atau  tahapan-tahapan kerja sebagai berikut:
1.    Heuristik (Pengumpulan Data)
Pada tahap ini penulis berusaha mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi yang relevan dengan permasalahan penelitian ini dengan menempuh langkah-langkah:
a.    Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu sumber  yang diperoleh atau  melalui buku-buku relevan ,skripsi yang relevan dengan objek permasalahan yang dikaji dalam hasil penelitian.
b.    Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu dengan cara:
1)    Pengamatan (Observasi) yaitu sumber yang diperoleh melalui pengamatan terhadap objek yang diteliti yaitu transportasi.
2)    Wawancara (Interview) yaitu sumber yang diperoleh sebagai peneliti melalui tanya jawab langsung dengan para informan yang terdiri dari tokoh masyarakat dan aparat pemerintah yang banyak mengetahui perkembangan transportasi darat di Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna.
2.    Kritik Sumber (Analisis  Data)
Pada tahap ini peneliti melakukan penilaian terhadap sumber yang telah terkumpul khususnya sumber yang masih digunakan otensitasnya dan kredibilitas (kebenaran) sumber yang telah terkumpul tersebut, peneliti melakukan kritik sumber yakni:
a.    Kritik Ekstern
Pada tahap ini  penulis   melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek “Luar” dari sumber sejarah. Sebelum   semua kesaksian yang berhasil dikumpul oleh penulis   dapat  digunakan untuk   merekonstruksi masa lalu maka terlebih  dahulu melakukan pemeriksaan   yang ketat terhadap sumber  sejarah. Pemeriksaan  yang ketat ini  mempunyai alasan yang kuat sehubungan    dengan    beberpa   sumber yang telah dibuktikan palsu, dalam penelitian atau investigasi yang dilakukan telah ditemukan bahwa sumber-sumber itu telah dipalsukan atau dibuat-buat. Beberapa sumber lain, ternyata dengan berbagai alasan telah memberikan kesaksian yang tidak dapat diandalkan, aspek ekstren dari suatu sumber, artinya sumber adalah berkaitan dengan persoalan apakah sumber itu memang merupakan sumber, artnnya sumber sejati yang kita buktikan.Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis telah berhasil mengumpulkan sumber-sumber yang benar sumber sejarah.
b.    Kritik Intern
Pada tahap ini menekankan aspek “dalam” yaitu diisi dari sumber: kesaksian (testimoni). Kemudian penulis mengadakan penelitian terhadap kesaksian itu, apakah kesaksiaan itu dapat diandalkan (reliable) atau tidak, dengan cara mengajukan pertanyaan pokok yaitu:
1)    Apakah saksi dalam memberikan kesaksian mampu menyatakan? Hal ini menyangkut     untuk  menyatakan kebenaran.
2)    Apakah saksi mau menyatakan kebenaran? Hal ini menyangkut kemauan atau kejujuran untuk menyatakan kebenaran
3)    Apakah saksi melaporkan secara akurat mengenai detail yang sedang diuji? Hal ini  menyangkut tingkat akurasi laporan.
4)    Apakah ada pendukung (koroborasi) secara merdeka terhadap detail yang sedang di periksa? Hal ini menyangkut dukungan sumber lain tentang informasi yang sama.
Setelah empat pertanyaan pokok tersebut diatas, maka penulis dapat memberikan   kebenaran dari sumber sejarah.
3.    Interpretasi (Penafsiran Data)
Pada tahap ini peneliti memberikan penafsiran terhadap sumber yang telah diverifikasi. Penafsiran sumber dilakukan dengan cara:
a.    peneliti mendapatkan kebenaran fakta ynag Analisis (Menguraikan) yaitu peneliti menguraikan isi, sumber, berdasarkan sumber dan fakta yang berhasil dihimpun dan telah lolos dari verifikasi serta sudah di interpretasikan sehingga sesuai dengan kenyataan di lapangan.
b.    Sintesis (Menyatukan) yaitu memberikan penafsiran sumber dengan cara menghubung-hubungkan antara sumber satu dengan sumber yang lainnya sehingga didapatkan fakta sejarah yang dipercaya secara ilmiah.
4.    Historigrafi (Penyusunan Data)
Penyusunan data merupakan  tahap akhir dari seluruh rangkaian penelitian sejarah. Pada tahap peneliti berusaha menulis hasil-hasil penelitian yang mengutamakan aspek kronologi yang sistematis berdasarkan sumber dan fakta yang berhasil dihimpun dan lolos dari verifikasi serta memudahkan untuk menginterpretasikan sehingga menjadi karya tulis ilmiah.
C.    Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian yang digunakan oleh peneliti terbagi dalam tiga bagian yaitu sumber lisan, sumber tertulis dan sumber visual.
1.    Sumber lisan, yaitu data yang diperoleh melalui keterangan lisan (wawancara) kepada aparat  pemerintah, tokoh masyarakat dan pemilik mobil yang dianggap dapat memberikan  informasi tentang obyek yang diteliti.
2.    Sumber tertulis, yaitu data yang berupa hasil penelitian menyangkut transportasi baik darat, laut maupun sungai, selain itu diperoleh melalui telah buku-buku atau literatur-literatur serta majalah-majalah ilmiah  yang mendukung data dalam penyusunan penelitian ini.
3.    Sumber visual, (benda) yaitu data yang diperoleh melalui hasil pengamatan terhadap benda-benda seperti sepeda, becak, motor dan mobil yang dipergunakan sebagai sarana transportasi darat Kecamatan Kabawo.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar