Jumat, 08 Juni 2012

contoh latar belakang

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menurut konsekuensi mutu lulusan dari setiap lembaga pendidikan termasuk lembaga pendidikan Sekolah Menengah Pertama sebagai salah satu lembaga pendidikan dasar yang menjadi fondansi dari lembaga pendidikan yang lebih tinggi tingkatannya. Lembaga pendidikan dasar sangat diharapkan mampu untuk menciptakan mutu lulusan pendidikan yang kualitas dan berkompetensi, sehingga siswa mampu untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi tingkatannya. Dari peningkatan mutu dan kualitas lulusan sangat erat kaitanya dengan kondisi sekolah dan tugas guru sebagai pelaksana pendidikan yang langsung berinteraksi dengan siswa di kelas, maka gurupun dituntut untuk mampu mengembangkan dirinya secara profesional yang berkaitan dengan tugasnya .
Guru yang berkompetensi dan profesional harus dapat mengorganisasikan kelasnya dalam berinteraksi kepada siswa mampu untuk meningkatkan mutu pendidikan yang diharapkan sehingga guru mampu menciptakan sumber daya manusia yang handal, berpotensi, mandiri bersikap kritis dalam menghadapi segala  perkembangan IPTEK dimasa yang akan datang.
Dalam melaksanakan tugas sebagai guru IPA masih banyak menemui berbagai masalah, diantaranya banyak pokok bahasan dari setiap mata pelajaran yang belum sepenuhnya dikuasai siswa sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan. Kendala yang dihadapi tidak hanya masalah mutu dan kualitas siswa, tetapi menyangkut komponen secara umum sebagai salah satu lembaga pendidikan, sarana dan prasarana sekolah yang sangat minim. Kurikulum pelajaran yang selalu mengalami perubahan dan penyempurnaan, cukup menjadi suatu kendala bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Buku pelajaran yang harus sesuai dengan standar kompetensi, kurangnya minat siswa dalam belajar yang dipengaruhi oleh kemajuan media elektronik yang canggih, membuat siswa lebih asyik bermain dari pada belajar demi masa depannya.
Pembelajaran di IPA  khususnya kelas VII tentang Pengukuran, penguasaan materi masih sangat rendah atau belum berhasil dengan baik. Maka dari itu perlu segera mendapat penanganan dan perhatian peneliti. Selain rendahnya prestasi belajar siswa, sikap masa bodoh siswa terhadap pembelajaran, penjelasan materipun diabaikan.
Pola pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti selama ini, hanya mengandalkan salah satu macam metode yang dianggap sesuai dengan kondisi sekolah yaitu metode ceramah dan jarang mengunakan alat peraga sebagai media belajar. Sehingga pembelajaran yang diharapkan belum tercapai dan hasil prestasi belajar secara maksimal sulit untuk dicapai.
Latar belakang dari orang tua juga mempengaruhi, karena secara umum orang tua menyekolahkan anaknya berarti menyerahkan sepenuhnya pendidikan kepada sekolah artinya orang tua seolah telah merasa lepas tanggung jawab untuk mengawasi putra putrinya dirumah dalam belajar. Kurang partisipasi orang tua di rumah membuat siswa belajar kalau hanya ada pekerjaan rumah (PR).
Masalah yang dapat penulis tangani hanya yang berkaitan dengan teknik pembelajaran dan rendahnya prestasi siswa, atau kesalahan pola pembelajaran guru dalam kaitan langsung melaksanakan tugasnya. Dari dokumentasi nilai,  analisis penguasaan butir soal tes formatif pada pembelajaran IPA semester 1 kelas VII pada materi pokok pengukuran  masih banyak siswa yang memperoleh nilai belum tuntas.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran penulis mengadakan diskusi dengan guru mata pelajaran. Inti permasalahannya adalah : (1) Kurangnya minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA Pada materi pokok pengukuran(2) Guru belum mengunakan alat peraga, sehingga siswa masih belum paham dalam menerima materi. (3) Guru kurang menguasai kondisi siswa saat pembelajaran berlangsung. (4) Guru kurang merata dalam memberikan pertanyaan dan pemberian motivasi kepada siswa. (5) Anak belum berani bertanya untuk hal yang belum jelas kepada guru.
Untuk mengatasi hal beberapa masalah tersebut, maka pembelajaran dengan pendekatan kontekstual merupakan solusi yang tepat karena pembelajaran kontekstual suatu konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat. Sehingga diharapkan dengan melakukan sendiri siswa dapat mengingat dan memahami materi yang diajarkan dan sifatnya permanen dalam memori siswa tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar