Sabtu, 09 Juni 2012

SARIFUL

UJIAN LAODE SARIFUL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

NAMA SEKOLAH     : SMA/ MA
 MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
SEMESTER                : II
KELAS                       : XI

NOKOMPETENSI DASARINDIKATORTUJUAN PEMBELAJARAN  MATERI PEMBELAJARAN    MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1.
  • Menulis proposal untuk berbagai keperluan
  • Kognitif
    proses
    Menemukan unsur-unsur  proposal
    Menemukan perbedaan proposal kegiatan, penelitian, penyusunan karya tulis, dan proposal bantuan dana atau fasilitas
  • Kognitif

     Proses
Setelah  membaca  dan  memahami  proposal,  siswa  secara mandiri diharapkan dapat
    Menemukan unsur-unsur proposal
    Menemukan perbedaan proposal kegiatan, penelitian, penyusunan karya tulis, dan proposal bantuan dana atau fasilitas
  • Kognitif
    proses
    Menemukan unsur-unsur  proposal
    Menemukan perbedaan proposal kegiatan, penelitian, penyusunan karya tulis, dan proposal bantuan dana atau fasilitas
Pendekatan: Pembelajaran Kontekstual 
    Model Pembelajaran: Kunjung karya
    Metode: penugasan, diskusi dan unjuk kerja
2.
  • Produk
    Mengidentifikasi unsur-unsur proposal
    Menunjukkan jenis-jenis proposal
    Menjelaskan tentang tujuan menulis proposal
    Psikomotor
    Menulis proposal kegiatan
  • Produk
Setelah menemukan hasil pencapaian tujuan proses di atas, siswa secara mandiri diharapkan dapat
    Mengidentifikasi unsur-unsur proposal
    Menunjukkan jenis-jenis proposal
    Menjelaskan tentang tujuan menulis proposal

3.
  • Afektif    Karakter
    tanggung jawab
    tekun
    kreatif
    kritis
     disiplin

  • Psikomotor

Setelah menentukan dan memahami hasil pencapaian tujuan produk di atas, siswa secara mandiri diharapkan dapat menulis proposal kegiatan

4.
  •   Keterampilan sosial
    Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar
    Menyumbang ide
    Membantu teman yang mengalami kesulitan
  • Afektif

    Karakter
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku yang meliputi sikap
    tanggung jawab
    tekun
    kreatif
    kritis
     disiplin

Metode penenlitian

METODE PENELITIAN
A.    Waktu  dan Tempat  Penelitian
Penelitian akan di laksanakan mulai bulan April sampai  bulan Mei tahun 2012 bertempat di Kecamatan  Kabawo Kabupaten Muna.
B.    Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah sebagaimana yang dikemukakan oleh Helius Syamsudin (1996: 67-187).
Penelitian sejarah mempunyai empat tahap, yaitu: (1) heuristik (pengumpulan data), (2) kritik sumber (analisa data), (3) interpretasi data (penafsiran data), (4) historiografi (penyusunan data).
Mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Helius Syamsudin tersebut, maka dalam penelitian ini telah melalui prosedur atau  tahapan-tahapan kerja sebagai berikut:
1.    Heuristik (Pengumpulan Data)
Pada tahap ini penulis berusaha mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi yang relevan dengan permasalahan penelitian ini dengan menempuh langkah-langkah:
a.    Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu sumber  yang diperoleh atau  melalui buku-buku relevan ,skripsi yang relevan dengan objek permasalahan yang dikaji dalam hasil penelitian.
b.    Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu dengan cara:
1)    Pengamatan (Observasi) yaitu sumber yang diperoleh melalui pengamatan terhadap objek yang diteliti yaitu transportasi.
2)    Wawancara (Interview) yaitu sumber yang diperoleh sebagai peneliti melalui tanya jawab langsung dengan para informan yang terdiri dari tokoh masyarakat dan aparat pemerintah yang banyak mengetahui perkembangan transportasi darat di Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna.
2.    Kritik Sumber (Analisis  Data)
Pada tahap ini peneliti melakukan penilaian terhadap sumber yang telah terkumpul khususnya sumber yang masih digunakan otensitasnya dan kredibilitas (kebenaran) sumber yang telah terkumpul tersebut, peneliti melakukan kritik sumber yakni:
a.    Kritik Ekstern
Pada tahap ini  penulis   melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek “Luar” dari sumber sejarah. Sebelum   semua kesaksian yang berhasil dikumpul oleh penulis   dapat  digunakan untuk   merekonstruksi masa lalu maka terlebih  dahulu melakukan pemeriksaan   yang ketat terhadap sumber  sejarah. Pemeriksaan  yang ketat ini  mempunyai alasan yang kuat sehubungan    dengan    beberpa   sumber yang telah dibuktikan palsu, dalam penelitian atau investigasi yang dilakukan telah ditemukan bahwa sumber-sumber itu telah dipalsukan atau dibuat-buat. Beberapa sumber lain, ternyata dengan berbagai alasan telah memberikan kesaksian yang tidak dapat diandalkan, aspek ekstren dari suatu sumber, artinya sumber adalah berkaitan dengan persoalan apakah sumber itu memang merupakan sumber, artnnya sumber sejati yang kita buktikan.Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis telah berhasil mengumpulkan sumber-sumber yang benar sumber sejarah.
b.    Kritik Intern
Pada tahap ini menekankan aspek “dalam” yaitu diisi dari sumber: kesaksian (testimoni). Kemudian penulis mengadakan penelitian terhadap kesaksian itu, apakah kesaksiaan itu dapat diandalkan (reliable) atau tidak, dengan cara mengajukan pertanyaan pokok yaitu:
1)    Apakah saksi dalam memberikan kesaksian mampu menyatakan? Hal ini menyangkut     untuk  menyatakan kebenaran.
2)    Apakah saksi mau menyatakan kebenaran? Hal ini menyangkut kemauan atau kejujuran untuk menyatakan kebenaran
3)    Apakah saksi melaporkan secara akurat mengenai detail yang sedang diuji? Hal ini  menyangkut tingkat akurasi laporan.
4)    Apakah ada pendukung (koroborasi) secara merdeka terhadap detail yang sedang di periksa? Hal ini menyangkut dukungan sumber lain tentang informasi yang sama.
Setelah empat pertanyaan pokok tersebut diatas, maka penulis dapat memberikan   kebenaran dari sumber sejarah.
3.    Interpretasi (Penafsiran Data)
Pada tahap ini peneliti memberikan penafsiran terhadap sumber yang telah diverifikasi. Penafsiran sumber dilakukan dengan cara:
a.    peneliti mendapatkan kebenaran fakta ynag Analisis (Menguraikan) yaitu peneliti menguraikan isi, sumber, berdasarkan sumber dan fakta yang berhasil dihimpun dan telah lolos dari verifikasi serta sudah di interpretasikan sehingga sesuai dengan kenyataan di lapangan.
b.    Sintesis (Menyatukan) yaitu memberikan penafsiran sumber dengan cara menghubung-hubungkan antara sumber satu dengan sumber yang lainnya sehingga didapatkan fakta sejarah yang dipercaya secara ilmiah.
4.    Historigrafi (Penyusunan Data)
Penyusunan data merupakan  tahap akhir dari seluruh rangkaian penelitian sejarah. Pada tahap peneliti berusaha menulis hasil-hasil penelitian yang mengutamakan aspek kronologi yang sistematis berdasarkan sumber dan fakta yang berhasil dihimpun dan lolos dari verifikasi serta memudahkan untuk menginterpretasikan sehingga menjadi karya tulis ilmiah.
C.    Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian yang digunakan oleh peneliti terbagi dalam tiga bagian yaitu sumber lisan, sumber tertulis dan sumber visual.
1.    Sumber lisan, yaitu data yang diperoleh melalui keterangan lisan (wawancara) kepada aparat  pemerintah, tokoh masyarakat dan pemilik mobil yang dianggap dapat memberikan  informasi tentang obyek yang diteliti.
2.    Sumber tertulis, yaitu data yang berupa hasil penelitian menyangkut transportasi baik darat, laut maupun sungai, selain itu diperoleh melalui telah buku-buku atau literatur-literatur serta majalah-majalah ilmiah  yang mendukung data dalam penyusunan penelitian ini.
3.    Sumber visual, (benda) yaitu data yang diperoleh melalui hasil pengamatan terhadap benda-benda seperti sepeda, becak, motor dan mobil yang dipergunakan sebagai sarana transportasi darat Kecamatan Kabawo.



Penelitian terdahulu

E.    Penelitian Terdahulu
Zainudin dalam penelitiannya mengenai perkembangan terminal Boepinang sebagai pusat transportasi darat di Kecamatan Poleang Kabupaten Bombana  lebih spesifik membahas mengenai terminal  sebagai  pusat  transportasi darat  Kecamatan Poelang.
Dalam uraian penelitiannya dia menguraikan  sejarah Terminal Boepinang Bagaimana perkembangan Terminal Boepinang, arus penumpang dan barang keluar masuk di terminal Boepinang,  aktivitas lain terminal Boepinang.
Penelitian  yang ditulis oleh Sarman (2008) dengan judul “Perkembangan Transportasi di Sungai Konaweeha dan  DampaknyaTerhadap  Masyarakat Desa Anggopiu Kecamatan Uepai Kabupaten  Konawe.”Penulis berusaha  mengungkap latar belakang  munculnya transportasi Sungai Konaweeha di Desa Anggopiu, Perkembangan  transportasi Sungai Konaweeha di Desa Anggopiu, Dampak perkembangan  transportasi Sungai Konaweeha terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Anggopiu.
Penelitian lain yang ditulis oleh Ismail (2009) dengan  judulnya “Tinjauan Sejarah Perkembangan Transportasi Laut  Masyarakat  di Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana”.Dalam  uraian penelitiannya dia lebih  menekankan pada jaringan transportasi laut dengan menggunakan transportasi  yang sifatnya masih sederhana (tradisional) antara lain  sampan (koli-koli) dan  perahu layar (Sope dan Boti) baik  menggunakan  layar  maupun  sudah menggunakan  tenaga mesin  dan kapal Super Jet (modern).

Fungsi transportasi

D.    Fungsi Transportasi Darat

Transportasi darat adalah segala bentuk transportasi menggunakan jalan untuk mengangkut penumpang atau barang. Bentuk awal dari transportasi darat adalah menggunakan kuda, keledai atau bahkan manusia untuk membawa barang
melewati jalan setapak. Seiring dengan berkembangnya perdagangan, jalan diratakan atau dilebarkan untuk mengakomodir aktivitas.
Prasarana jalan merupakan urat nadi kelancaraan lalu lintas di darat. Lancarnya lalu lintas akan sangat menunjang perkembangan perekonomian suatu daerah.guna menunjang kelancaranperhubungan darat pembangunan dan perbaikan jalan terus dilakukan.
Fungsi transportasi darat sebagai salah satu sub sektor pembangunan akan semakin merata keseluruh wilayah tanah air bilamana penyebaran dan pengembangan sarana dan prasarana fasilitas tersedia untuk dimanfaatkan sebaik mungkin dalam kehidupan suatu daerah atau wilayah. Aktivitas transportasi merupakan sebagian vital yang mampu mempengaruhi kegiatan perdagangan dan memperlancar arus lalulintas dari satu daerah ke daerah lain, jaminan dari kegiatan-kegiatan transportasi dapat dilihat pada:
1.    Penyedian barang  yang tepat waktu
2.    Keadaan dan mutu barang yamg tepat dan sesuai kebutuhan masyarakat 
3.    Harga bahan dan barang menjadi stabil dan terjangkau
Fungsi transportasi darat dapat dikelompokan beberapa bagian yaitu:
1.    Fungsi tansportasi dalam peradaban manusia
Perkembangan peradaban manusia akan tergambar jelas dari perkembangan aktivitas sosial ekonominya. Pada zaman ini kebutuhan hidup makin beragam dan objek pemuas kebutuhan terpencar serta gaya hidup manusiapun telah cenderung menetap, maka transportasi dan peningkatan teknologinya makin diperlukan.
2.    Fungsi  transportasi dalam  bidang  ekonomi
Transportasi, seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa transportasi dengan segala kinerja dan perkembangannya telah mengingkatkan produktivitas manusia, produktivitas dalam hal produksi serta peningkatan mobilitas pemasaran sehingga meningkatkan keuntungan dan kesejahteraan. Sumber daya alam adalah kebutuhan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup ataupun untuk mencari penghasilan. Sumber daya alam tersebut tersebar di seluruh permukaan bumi, tak ada satu lokasi di bumi yang dapat memenuhi suatu kebutuhan akan sumber daya alam pada satu lokasi. Sehingga diperlukan alat transportasi untuk mengakses kebutuhan tersebut. Selain itu, transportasi juga meminimalkan jarak sehingga menekan biaya pengeluaran dalam suatu produksi dan meningkatkan efisiensi waktu.
3.    Fungsi transportasi dalam  bidang sosial
Perkembangan transportasi dalam bidang sosial mengakibatkan bertambahnya luasan kegiatan manusia. Transportasi juga telah menimbulkan perubahan-perubahan meski perubahan tersebut bernilai negatif  misalnya adalah perbedaan kasta masyarakat yang dilihat dari kepemilikan alat transportasi, orang yang memiliki kendaraan mobil akan dipandang lebih ‘tinggi’dari pada orang yang hanya memiliki kendaraan motor. Orang-orang yang biasanya berkendaraan atau perjalanan jauh dengan menggunakan pesawat terbang statusnya lebih tingi di masyarakat dari pada orang yang hanya mampu menggunakan bus antar kota.
Pentingnya aksesibilitas dan kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi juga mempengaruhi suatu pola perumahan, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya permukiman di Indonesia yang memiliki pola linier sepanjang jalan. Perumahan yang lokasinya dekat dengan akses jalan juga nilainya lebih tinggi dari pada rumah yang jauh dari jalan.
Transportasi yang dapat menyebabkan terjadinya suatu mobilitas, mobilitas tersebut dapat berupa perpindahan manusia dari suatu wilayah ke wilayah lainnya untuk berpindah tempat tinggal, dengan adanya mobiltitas tersebut maka akan ada percampuran suku dan budaya yang berbeda dalam suatu wilayah, orang-orang akan saling menghormati dan saling mengenal budaya atau suku yang berbeda.

Konsep gerak

C.    Konsep Gerak Perkembangan Transportasi

Sejarah transportasi berkembang dengan perkembangan kebudayaan manusia. Untuk sebagian besar sejarah manusia satu-satunya bentuk transportasi selain berjalan adalah dengan menggunakan hewan peliharaan.
Sejarah transportasi kembali kezaman pra sejarah ketika manusia belajar untuk hidup dalam kelompok dan melakukan perjalanan secara ekstentif  untuk mencari makan dan tempat tinggal.
Pada awal mulanya, untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain manusia hanya berjalan kaki. Hal itu berlangsung waktu lama, jauh sebelum masehi.Jalan kaki ini berlangsung kira-kira ketika bumi masih dalam zaman purba. Dimana  manusia-manusianya belum mengenal alat transportasi. Tujuan mereka pindah pada umumnya adalah untuk mencari makanan (berburu) dan migrasi  tempat yang aman.
Perkembangan alat transportasi darat bermula pada zaman dimana ketika manusia yang ingi memenuhi kebutuhan untuk perang dan berdagang. Alat transportasi darat yang pertama kali digunakan adalah dengan menunggangi  hewan. Hewan -hewan tersebut antara lain adalah keledai, kuda, unta, lembu,dan gajah. Gajah juga digunakan sebagai kendaraan angkut seorang raja atau kaisar pada masa itu.
           Perkembangan transportasi dari waktu kewaktu berkembang. Saat ini dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya  transportasi lebih maju  dibandingkan dengan masa lalu. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi transportasi sekarang telah mengalami perubahan yang sangat pesat. (Http://Repository,upi,edu/operator/s.geo 060038 chapter 2).
,

Konsep transportasi

B.    Konsep Transportasi
Transportasi mencakup bidang yang sangat luas karena hampir seluruh kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiataan transportasi. Transportasi tumbuh dan berkembang sejalan majunya tingkat kehidupan dan budaya manusia. Kehidupan masyarakat yang maju di tandai dengan mobilitas yang tinggi dengan tersedianya fasilitas dan prasarana yang cukup memadai.
Dalam membahas  dan menelah suatu masalah sangat diperlukan berbagai pemikiran dan konsepsi. Oleh karena itu didalam penelitian ini digunakan landasan teoritik mengenai transportasi, maka akan dikemukakan beberapa pendapat para ahli sebagai berikut :
Sebagaimana dikemukakan oleh Widyahartono (1986:15) mengatakan bahwa transportasi memungkinkan pemindahan sistematis manusia dan barang dari dari satu tempat ketempat lain. Jelas merupakan hal yang sangat pokok bagi interaksi dalam sistem distribusi barang.
Pengertian transportasi yang dikemukakan diatas memberikan kerangka pemahaman atau pemikiran terhadap beberapa teori mengenai transportasi. Beberapa  diantara teori tersebut disebutkan oleh Siregar (1990:68) mengatakan bahwa transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ketempat tujuan. Dari pengertian ini terlihat hal-hal sebagai berikut: a) ada muatan yang diangkut, b) tersedianya kendaraan sebagai alat angkut, c) ada jalan tempat dilalui oleh angkut darat tersebut.
Selanjutnya, berbicara mengenai transportasi merupakan sarana yang dapat memindahkan orang maupun barang-barang keperluan manusia yang tidak terlepas dari adanya faktor ekonomi. Hal ini dikemukakan oleh Kamaludin (1997:68)  bahwa “transportasi atau angkutan merupakan sarana ekonomi berfungsi untuk menunjang pemindahan sesuatu (manusia, hewan dan barang ) dari suatu tempat asal ketempat tujuan dengan maksud untuk menciptakan kegunaan tempat (place utility) dan kegunaan waktu (time utility).
Berkaitan dengan hal diatas, Kamaludin (1997:68) mengutip pendapat Bonovia yang mengatakan bahwa ”transportasi memilki fungsi untuk membawa commodities (barang-barang) dari tempat-tempat dimana marginal utility-nya ketempat yang marginal utility relatif tinggi ”hal ini mengandung arti bahwa transportasi merupakan suatu kegiataan produksi karena menciptakan guna seperti: kegunaan tempat dan kegunaan waktu.
Lebih lanjut Prawiro mengemukakan bahwa dalam menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi, transportasi mempunyai fungsi antara lain: memindahkan barang dan jasa, menjembatani barang dan jasa pada saat diperlukan, serta menjaga kemantapan harga barang yang dipasarkan. Fungsi tersebut pada prinsipnya dilaksanakan oleh fungsi transportasi dalam menjamin kestabilan dan kemantapan dalam hal barang dan jasa dari suatu tempat ketempat lain (Nining R,1983:212).
Dari  beberapa pengertian yang dikemukakan tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengakutan atau transportasi ketempat tujuan yang mana dari pengertian tersebut terlihatnya adanya tiga hal yaitu:     
1.    Adanya muatan yang diangkut.
2.    Tersedianya kendaraan sebagai alat angkutan
3.    Ada jalan dan prasarana lain tempat bergeraknya alat angkutan.
Komponen utama transportasi menurut Morlok (1991) adalah sebagai berikut:
1.    Manusia dan barang (diangkut)
2.    Kendaraan dan peti emas (alat angkut)
3.    Jalan (tempat alat angkut bergerak)
4.    Terminal (tempat memasukan dan mengeluarkan yang diangkut kedalam dan dari alat angkut)
5.    Sistem pengopersian (yang mengatur 4 komponen manusia, barang,kendaraan /peti kemas, jalan dan terminal).

Konsep perkembangan

A.    Konsep Perkembangan
Manusia dalam perkembangan melewati beberapa tahapan, sehingga manusia disebut manusia berbudaya. Kehidupan manusia pada umumnya bergantung kondisi hasil-hasil alam yang memilikinya sehingga manusia mampu bersaing dan menjadi menjadi berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada suatu masyarakat tersebut.
Secara etimologis perkembangan berasal dari kata kembang sebagaimana dikemukakan oleh W.J.S Poerwardaminta bahwa”berkembang” berarti terbuka menjadi besar dan luas atau menjadi sempurna banyak  dan maju (1983:473).
Perkembangan adalah suatu upaya untuk memajukan usaha atau hasil produksinya terhadap konsumen. Dengan demikian jelas bahwa perkembangan dipengaruhi oleh waktu yang terkait dalam kehidupan lingkaran sejarah manusia. .Hal ini membuktikan bahwa perkembangan berjalan secara dinamis menuju arah yang lebih baik dan sejarahlah yang dijadikan dasar berpijak dari setiap perkembangan seperti yang dikemukakan oleh Alexandro D.Xenopal dalam Gazalba, (1981:4) : bahwa “sejarah mengambil urutan sebagai bahan pokok penyelidikan, urutan yang dimaksud adalah perkembangan dalam pengertian perubahan”.
Dengan beberapa konsep tersebut menunjukan bahwa perkembangan dipengaruhi oleh gerak sejarah karena keterlibatan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya, sehingga tercipta keserasian menuju suatu kemajuan karena adanya pengaruh luar yang masuk dan berkembang.
Konsep yang telah dipaparkan diatas merupakan gambaran umum yang mengetengahkan manusia dalam panggung sejarah yang telah ditetapkan kemampuannya sesuai dengan pengaturan waktu, dimana telah membuat berbagai kegiataan. Disamping itu seyogyanya kita harus melihat jauh kedepan.
Ilmu sejarah juga mengarah kepada kita bahwa hari depan tiap bangsa tidak berkembang dalam suatu kevakuman melainkan berkembang dari realitas keadaan sekarang. Dengan kata lain kehidupan berkaitan kehidupan berkaitan dengan hari sekarang dan hari kemudian. Jelasnya antara hari kemarin dan hari sekarang serta hari depan ada suatu kaitan kesinambungan (Tamburaka, 1990:11).
Dengan demikian untuk memahami perkembangan sarana transportasi darat dan dampak terhadap masyarakat Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna dari tahun 1980-2009. Sangat efektif menggunakan pendekatan sejarah sehingga dapat memahami konteks perkembangan kehidupan masyarakat secara obyektif dari setiap kurun waktu.